SEKEP DALAM TRADISI MADURA MUSLIM DI DESA BANDANG LAOK KECAMATAN KOKOP KABUPATEN BANGKALAN

Authors

  • Siti Juraiyah UIN Sunan Ampel
  • Wasid

DOI:

https://doi.org/10.15642/qurthuba.2020.4.1.111-132

Keywords:

traditioni, Madura, Muslim, history

Abstract

Abstract: The article reveals the popular Sekep tradition in Bangkalan, Madura. The focus of this research includes: 1) How did Sekep originate; 2) What values are contained in Sekep; 3) The efforts of Bandang Laok village in preserving Sekep. The approach and theoretical framework used for this research is the Historical and Anthropological approach, for the theory using Clifford Geertz on Cultural Interpretation. While the method used is cultural research with qualitative methods, using descriptive data analysis techniques, from the results of interviews, field notes, and documentation. From the results of this study it can be concluded that the origins of the Sekep Tradition date back to the time of the Madura kingdom in 1296M in the form of heirlooms, and were known by the Madurese in the 18th century, a hero figure Pak Sakera who always carried a sickle everywhere. Then it was preserved by the people of the Blater tribe, as well as a symbol of the identity of the Madurese people. From its development, the Sekep Tradition has declined from time to time and is almost extinct due to the modernization era, only a few communities still preserve the Sekep Tradition.

Keywords: traditioni, Madura, Muslim, history

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku:

Abdurrahman, Dudung. Metode penelitian sejarah. Yokyakarta: logos, 1999.

Afandi, Agus. catatan pinggir di tiang pancang suramadu. Surabaya: Ar Ruzz, 2005.

Ahmadi, Abu; Narbuko Cholid. Metode Penelitian . Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1997.

Albi, Anggito; Johan, setiawan. Metode Penelitian Kualitatif. Suka Bumi: CV jejak, 2018.

Antonius, Simanjuntak bungaran. Tradisi, Agama, dan Aspeksi Modernisasi pada masyarakat Jawa . Jakarta : Pustaka Obor Indonesia, 2016.

Johanes, Mardinion. jangan tangisi Tradisi. Yokyakarta: Kanisius, 1994.

Jonge, Huub De. garam kekerasan dan aduan sapi . Yokyakarta: LKIS Groip, 2002.

—. Madura dalam empat zaman pedangang, perkembangan Ekonomi, dan Islam. Jakarta: PT. GRAMEDIA, 1989.

Kartodirjo, Santono. pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Kayam, Umar. Seni Tradis iMasyarakat. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan, 1981.

Koncoroningrat. Sejarah dan Kebudayaan Indonesia. Yokyakarta: Jambatan, 1954.

Kountowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Tiara Wacana, 2013.

Kutha, Ratna Nyoman. Metodelogi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.

lexy J, Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 2006.

Prasetya, Joko Tri. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT. Renita Cipta, 1998.

Rickles, M.C. Mengislamkan Jawa: sejarah islamisasi di Jawa dan penentangnya dari1930 sampai sekarang . Jakarta: Serambi, 2013.

Rifai, Mein Acmad. Manusia Madura. Yokyakarta: Pilar Media, 2007.

Soerjono, Soerkanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&B. Bandung: Algabeta, 2012.

Syam, Nur. Madzab-Madzab Antropologi. Yokyakarta: LKIS, 2007.

Syamsuddin, Muhammad. History Of Madura, Budaya dan Ajaran Leluhur Masyarakat Madura. Yokyakarta: Araska, 2019.

Thaha, Idris, and fahrudin ALI. Kesultanan Sumenep. Jakarta: Pusblitbang Lektur, 2017.

Widjaja, Sastra, and Sastra Werdi. Bhabhad Songenep. Jakarta: Balai Poestaka, 1921.

Wijaya, Latief. Konflik kekerasan dan harga diri orang Madura. Yogyakarta: LKIS, 2006.

Wr, Syaf Anton ,“LONTAR MADURA” dalam http://www.lontarmadura.com/sekep-dan-nilai-pusaka-madura/#ixzz638W5IPyL (23 oktober 2019)

Jurnal dan skripsi:

Achmad Tuki, “Simbol dan Makna Carok dalam Perspektif Roland Barrthes”, Skripsi, Uin Syarif Hidayatullah,2017.

Azimatur Rohman, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Suami Homoseksual sebagai Alasan Perceraian di Desa Bandang Laok Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan”(skripsi, Universitas Islam Negri Sunan Ampel, Surabaya, 2015.

M. Wasli , “Tradisi Nyikep (membawa sajam) Desa Larangan Perreng Kecamatan Pragan Kabupaten Sumenep”, skripsi, Universitas Trunojoyo Madura, Madura, 2015.

Moh. Fawais , “Makna Tradisi Nyikep (membawa senjata tajam) Masyarakat Desa Larangan Kabupaten Pamekasan” Skripsi, Universitas Islam Negri Sunan Ampel, Surabaya, 2016.

Rochyanto, Marsuki, “Sikap Masyarakat Madura terhadap Tradisi Carok”, skripsi, IKIP Budi Utomo, Malang, 2015.

Sairi, Muhammad Islam dan Budaya Jawa dalam Perspektif Clifford Geertz,Skipsi, Jurusan Studi Agama-Agama, Fakultas ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Wawancara

Abdul Hadi, Wawancara, Desa Bandang Laok, 16 Februari 2020

Abdul Hafiz, Wawancara, desa Bandang Laok, 21 Februari 2020

Abdullah, wawancara, Desa Bandang Laok, 16 Februari 2020

Eptu Edi Purnama, wawancara, Polsek Kokop, 21 Februari 2020

Kasim, wawancara, desa Bandang Laok, 21 Februari 2020

Muhammad Sohib, Wawancara, Desa Bandang Laok, 21 Februari 2020

Purnomo, wawancara, Desa Bandang Laok, 16 Februari 2020

Downloads

Published

2020-09-15

How to Cite

Siti Juraiyah, & Wasid. (2020). SEKEP DALAM TRADISI MADURA MUSLIM DI DESA BANDANG LAOK KECAMATAN KOKOP KABUPATEN BANGKALAN. Qurthuba: The Journal of History and Islamic Civilization, 4(1), 111–132. https://doi.org/10.15642/qurthuba.2020.4.1.111-132

Issue

Section

Articles